Di Indonesia kanker serviks masih menjadi penyakit kanker dengan jumlah penderita terbesar kedua setelah kanker payudara. Angka kejadian kasus baru kanker serviks sesuai data GLOBOCAN, 2018 untuk wanita di Indonesia berkisar 32.469 kasus (17.2%) dengan angka kematian 18.279 (8.8%).
Kanker yang terjadi karena infeksi Human papillomavirus (HPV) risiko tinggi ini, masih menjadi fokus edukasi untuk meningkatkan kesadaran di masyarakat, khususnya yang sudah aktif seksual untuk rutin melakukan tes deteksi dini.
Deteksi dini kanker serviks yang ada saat ini meliputi IVA (Inspeksi visual asam asetat), Papsmear, Papsmear Berbasis Cairan, dan HPV DNA. Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi sejak awal terjadinya infeksi virus HPV risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks. Di Indonesia subtipe HPV 16,18,45 dan 52 menjadi tipe risiko tinggi yang cukup banyak ditemukan.1
Pada stadium dini umumnya kanker serviks tidak menunjukan gejala, jika sudah ada gejala biasanya sudah masuk ke tahap pra-kanker bahkan kanker. Karenanya perlu tes deteksi dini secara rutin.
Gejala kanker serviks yang dapat dijumpai 2 :
Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), dimana tipe 16 dan 18 berperan sekitar 70% 3
SUDAHKAH ANDA MELAKUKAN SKRINING (DETEKSI DINI) KANKER SERVIKS?
Manfaatkan Kesempatan Emas untuk Mendapatkan Harga Khusus Pemeriksaan HPV DNA
KLIK/ DOWNLOAD link dibawah ini untuk mendapatkan info PROMO PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS dengan TES HPV DNA :
https://bit.ly/PANDUANTESTHPVDNA
DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG !
Referensi :
Healthy Person
Healthy Person
Healthy Person
Bersama kita berjuang melawan kanker. Hubungi kami di +6281 117 117 98 atau info@iccc.id
KIRIM EMAIL