Diagnosis Kanker Ovarium3,4
Hingga saat ini, untuk mendiagnosis kanker ovarium secara pasti adalah melalui prosedur pembedahan di mana sebagian dari jaringan ovarium diambil dan diperiksa oleh ahli patologi yang dikenal sebagai biopsi.
Pemeriksaan lain yang dilakukan untuk diagnosis kanker ovarium adalah:
- Pemeriksaan panggul/rektum (bagian dari usus besar)
- USG transvaginal
- CT scan
- Pemeriksaan CA 125
- Laparoskopi (pemeriksaan menggunakan tabung panjang tipis dilengkapi dengan kamera untuk melihat ovarium dan organ sekitarnya).
Faktor Risiko Kanker Ovarium4
- Usia: Kanker ovarium jarang terjadi pada wanita yang berusia lebih muda dari 40 tahun. Sekitar setengah dari wanita didiagnosis kanker ovarium pada usia lebih dari 63 tahun.
- Riwayat dalam keluarga: Riwayat keluarga dengan kanker ovarium, payudara, atau kanker kolorektal dapat meningkatkan risiko Anda
- Riwayat reproduksi: Wanita yang belum pernah hamil, mempunyai anak pertama pada usia setelah 35 tahun mempunyai risiko yang lebih tinggi
- Terapi hormon: terapi hormon estrogen tanpa progesteron setelah menopause selama setidaknya 5 – 10 tahun dapat meningkatkan risiko Anda
- Obesitas: Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih besar dari 30 dapat menigkatkan risiko Anda.
- Warisan gen carrier (pembawa): Jika Anda mewarisi mutasi gen BRCA1 maka risiko Anda meningkat menjadi 35-70%. Mutasi gen BRCA2 meningkatkan risiko kanker ovarium sebesar 10-30% pada usia 70 tahun
- Obat peningkat kesuburan: Penggunaan obat peningkat kesuburan seperti Clomiphene Citrate dapat meningkatkan risiko Anda
Skrining Kanker Ovarium3,4
Hingga saat ini, belum ada standar atau skrining rutin untuk wanita yang tidak mempunyai faktor risiko kanker ovarium yang diketahui. Pemeriksaan panggul setiap tahunnya dan melakukan USG vaginal, dengan atau tanpa pemeriksaan CA 125 direkomendasikan kepada wanita yang mempunyai risiko kanker ovarium yang tinggi
Bagaimana saya dapat mengurangi risiko saya?3
- Menggunakan pil kontrasepsi
- Melakukan pengikatan tuba falopi (ligasi tuba)
- Pada wanita yang berisiko tinggi, pengangkatan kedua ovarium (bilateral oophorectomy) dengan atau tanpa pengangkatan uterus dapat menjadi pilihan
- Risiko kanker ovarium dapat turun pada setiap kehamilan
- Menyusui dapat menurunkan risiko Anda
Empat Gejala Utama Kanker Ovarium:4,5
- Perut terasa kembung atau pembesaran perut
- Sulit untuk makan atau cepat merasa kenyang
- Nyeri pada area panggul dan perut
- Selalu merasa ingin BAK atau frekuensi BAK yang sering
Gejala-gejala di atas seringkali berkaitan dengan lokasi tumor dan dampak terhadap organ-organ di sekitarnya.
Gejala lain mencakup:
- Gangguan pencernaan
- Konstipasi
- Nyeri pada saat berhubungan seksual
- Nyeri punggung
- Kelelahan yang tidak biasa
- Perubahan menstruasi (perdarahan lebih banyak atau tidak teratur)
- Penurunan berat badan tetapi dengan pembesaran perut
Banyak wanita merasakan gejala-gejala ini dari waktu ke waktu. Jangan panik. Jika gejala-gejala ini berlangsung hingga 2 minggu atau lebih, segera konsultasikan ke dokter Anda.
Referensi:
- Globocan 2018. IARC [Internet]. 2019 May [cited 2019 Jul 8]. Available from: https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf
- Smith CG. A resident’s perspective of ovarian cancer. Diagnostics (Basel) 2017;7(2):24.
- Doubeni CA, Doubeni ARB, Myers AE. Diagnosis and management of ovarian cancer. Am Fam Physician 2016;93(11):937-44.
- Ovarian cancer. American Cancer Society. 2019 [cited 2019 Jul 8]. Available from: www.cancer.org
- Frequently asked questions: Gynecologic problems. The American College of Obstetricians and Gynecologists [Internet]. 2019 April [cited 2019 Jul 8]. Available from: https://www.acog.org/-/media/For-Patients/faq096.pdf
- Ovarian Cancer. Singapore Cancer Society. 2016 [cited 2019 Jul 8]. Available from: https://www.singaporecancersociety.org.sg/learn-about-cancer/types-of-cancer/ovarian-cancer.html#overview