Menurut National Cancer Institute, 1 dari 3 pasien kanker meninggal akibat kekurangan nutrisi. Nutrisi penting bagi pasien kanker yang sedang menjalankan terapi, masa pemulihan, dalam keadaan remisi, maupun untuk mencegah kekambuhan. Pola makan dan nutrisi yang baik juga menjadi faktor pencegahan timbulnya kanker. Penting untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pasien kanker dan sumber nutrisi yang sesuai serta pola makan untuk mencegah terjadinya kanker.
Nutrican Xential mau mengajak buah hati bunda dan ayah untuk Playdate
Penyintas kanker memerlukan perhatian khusus dalam menjaga pola makan mereka untuk mendukung proses pemulihan dan menjaga kualitas hidup.
Zoom Webinar
Apakah benar bahwa asupan gula dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker atau memperburuk kondisi seseorang yang telah mengidap kanker?
Apa hubungan Ikan Asin dan Kanker Nasofaring? Yuk, baca di sini!
Berbagai efek samping dapat dirasakan oleh Warrior ketika terapi berlangsung. Nutrisi yang tepat sangat penting diperhatikan pada kondisi ini. Apa sajakah itu? Yuk, baca di sini!
Setelah melewati berbagai pengobatan, Warrior perlu memulihkan tubuhnya dengan nutrisi yang dimakan. Apa saja diet tepat untuk Warrior?
Berat badan Anda menentukan kesehatan Anda karena hal ini berkaitan dengan pola hidup Anda. Pola hidup yang dimaksud adalah makanan dan minuman yang telah Anda konsumsi, bagaimana gaya hidup Anda sehari – hari. Yuk, baca di sini untuk pola hidup yang disarankan!
Warrior perlu memerhatikan makanan yang dipilih, beberapa makanan yang dijual sudah melalui suatu proses yang mengharuskan makanan tersebut diberi suatu penambah makanan seperti, pengawet, penyedap, pemanis, dan pewarna makanan atau yang dapat disebut 4P.
Keamanan makanan merupakan hal penting bagi seorang survivor. Makanan yang dikonsumsi harus dijaga agar tidak mengandung bakteri, parasit dan virus yang berbahaya.
Penurunan berat badan umum terjadi pada Warrior yang sedang menjalani terapi kanker. Penurunan berat dapat disebabkan oleh kanker itu sendiri, atau karena efek samping terapi kanker, seperti mual dan muntah. Yuk, mari kita bahas cara pengatasannya pada artikel ini.
Konstipasi terjadi ketika sistem pencernaan terhambat, frekuensi buang air besar berkurang, dan feses (kotoran) menjadi keras, kering, dan susah dikeluarkan. Hal ini umum terjadi pada Warrior ketika menjalani terapi. Bagaimana cara menanggulanginya? Yuk, baca di sini!
Nafsu makan hilang adalah ketika Warrior hanya dapat mengonsumsi sedikit makanan atau tidak ingin makan sama sekali karena rasa tidak lapar atau berubahnya indera pengecap/penciuman. Yuk, cek di sini untuk tips menanggulanginya!
Kemoterapi dan radiasi pada area kepala dan leher dapat mempengaruhi kelenjar yang memproduksi ludah. Imunoterapi dan beberapa jenis obat juga dapat menyebabkan mulut kering. Bagaimana cara Sobat menanganinya? Yuk, kita bahas!
Terapi kanker terkadang dapat menyebabkan perubahan indera pengecap dan penciuman Anda. Makanan/minuman akan berubah aroma dan rasanya seperti lebih pahit atau rasa seperti logam/metal (besi). Kenapa hal ini dapat terjadi dan bagaimana cara penanggulangannya? Yuk, kita baca di sini untuk info lebih lanjut!
Kebanyakan Warrior berpikir bahwa kanker hanya menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan, akan tetapi salah satu efek samping terapi kanker juga dapat berupa peningkatan berat badan. Bagaimana hal ini terjadi? Mari kita bahas di sini.
Muntah terjadi ketika terdapat pengeluaran secara paksa material (makanan/minuman) dari dalam lambung Anda. Muntah, seperti mual, dapat terjadi 1 atau 2 hari setelah terapi kanker. Yuk, cek di sini untuk cara penanggulangannya.
Kemoterapi dan radioterapi pada area kepala dan leher dapat membuat lapisan pada area kerongkongan Anda menjadi luka/inflamasi (esophagitis). Esophagitis juga dapat membuat Anda susah untuk menelan, kesulitan dalam makan dan menyebabkan penurunan berat badan. Yuk, baca di sini untuk cara menanggulangi radang kerongkongan!
Radioterapi pada area kepala dan leher, kemoterapi, dan imunoterapi dapat menyebabkan sariawan pada mulut. Selain itu, infeksi pada area mulut juga dapat menyebabkan sariawan. Apakah Sobat juga mengalami sariawan selama terapi kanker? Yuk, cek di sini untuk tips menanggulanginya!
Intoleransi laktosa dapat disebabkan oleh radioterapi pada area abdomen (perut) dan pelvis atau terapi lain yang mempengaruhi sistem pencernaan, seperti pembedahan atau penggunaan antibiotik. Yuk, baca di sini untuk tips penanggulangan intoleransi laktosa!
Rasa mual dapat terjadi karena efek samping dari pembedahan, kemoterapi, imunoterapi, dan radiasi pada area perut, usus halus, usus besar, atau pada area otak. Rasa mual juga dapat disebabkan oleh beberapa tipe kanker atau penyakit lain. Yuk, baca di sini untuk tips menangani mual selama terapi kanker!
Diare terjadi ketika frekuensi BAB Anda melebihi dari kondisi normal dengan kondisi feses yang cair. Hal ini disebabkan oleh makanan/minuman yang Anda konsumsi melewati sistem pencermaan Anda dengan cepat, sehingga tubuh tidak mempunyai cukup waktu untuk menyerap makanan/minuman tersebut. Yuk, baca di sini untuk tips menanggulangi diare!