Punya pertanyaan seputar kanker ?

Bergabung dengan forum kami

MENU

Home > Panduan Nutrisi >

Perokok Pasif dan Kanker Paru

Perokok Pasif dan Kanker Paru

 Image Source : https://blog.chocchildrens.org

Menghirup asap rokok orang yang merokok, yang disebut juga dengan second-hand smoke atau perokok pasif telah diidentifikasi sebagai faktor risiko kanker paru. Perokok pasif meningkatkan risiko terkena kanker paru yang bukan perokok sebesar 25% dan juga meningkatkan risiko terkena kanker yang lain seperti kanker laring (tenggorok) dan faring (kerongkongan).

Merokok secara pasif merupakan gabungan menghirup asap yang berasal dari ujung rokok yang dibakar dan asap yang dikeluarkan oleh perokok ke lingkungan sekitar. Pajanan terhadap asap rokok secara pasif dapat dijumpai pada tempat kerja dan tempat-tempat umum, seperti bar, restoran dan tempat rekreasi, dan rumah. Tempat kerja dan rumah termasuk sumber pajanan yang penting karena lamanya waktu yang dihabiskan di kedua tempat tersebut.

Asap rokok yang dihirup perokok dan perokok pasif mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya (ada lebih dari 7000 dan sekitar 70-nya dikatakan dapat menyebabkan kanker), termasuk di antaranya benzene, tobacco-specific nitrosamines, benzo[α]pyrene, 1,3-butadiene (gas yang berbahaya), cadmium (logam berbahaya), formaldehyde, acetaldehyde.

Selain meningkatkan risiko kanker, merokok pasif juga menyebabkan gangguan kesehatan lainnya. Pajanan asap perokok dapat menyebabkan iritasi pada saluran napas dan memiliki efek berbahaya pada jantung dan pembuluh darah. Merokok pasif meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 25-30% dan stroke sebesar 20-30%. Pajanan asap perokok selama kehamilan diketahui menurunkan kesuburan, menimbulkan komplikasi kehamilan, dan gangguan kelahiran. Anak yang terpajan asap perokok berisiko mengalami sindrom kematian bayi mendadak, infeksi telinga, flu, pneumonia (infeksi jaringan paru), bronkitis (infeksi saluran napas), dan asma.

Tidak terdapat kadar yang aman untuk pajanan terhadap asap perokok, bahkan kadar yang rendah sekalipun dari asap perokok dapat berbahaya. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk melindungi mereka yang bukan perokok dari merokok pasif adalah meniadakan merokok dalam ruangan tempat bekerja dan tempat-tempat umum serta menciptakan kebijakan bebas merokok untuk ruang personal.

Langkah-langkah untuk melindungi diri kita sendiri dan keluarga kita dari merokok pasif adalah:

  • Tidak merokok di dalam rumah.
  • Tidak merokok dalam mobil, bahkan dalam keadaan jendela terbuka.
  • Memastikan tempat di mana anak-anak dirawat bebas dari tembakau.
  • Mengajarkan anak supaya menghindari merokok pasif.
  • Mencari restoran, bar, dan tempat lainnya yang bebas rokok.
  • Menjadi panutan yang baik dengan tidak merokok atau menggunakan produk tembakau.

Referensi:

  1. Secondhand smoke and cancer. National Cancer Institute [Internet]. 2018 Dec 4 [cited 2018 Dec 14]. Available from: https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/tobacco/second-hand-smoke-fact-sheet
  2. Health effects of secondhand smoke. CDC [Internet]. 2018 Jan 17 [cited 2018 Dec 14]. Available from: https://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/fact_sheets/secondhand_smoke/health_effects/index.htm

ICCC HELPLINE

Bersama kita berjuang melawan kanker. Hubungi kami di +6281 117 117 98 atau info@iccc.id

KIRIM EMAIL