Kanker merupakan penyakit di mana sel-sel dalam tubuh tumbuh di luar kendali. Ketika kanker terjadi pada kulit, maka disebut kanker kulit.
Kanker kulit masuk dalam 15 besar kanker yang umum terjadi di Indonesia. Beberapa orang mempunyai risiko yang lebih tinggi terjangkit kanker kulit dibandingkan orang lain, akan tetapi siapa saja dapat terjangkit kanker kulit. Penyebab kanker kulit yang dapat kita cegah adalah paparan sinar ultraviolet (UV) yang belebihan, baik dari matahari maupun dari sumber buatan seperti tanning bed
Apa itu kanker kulit?
Kulit manusia terdiri dari epidermis, dermins, jaringan subkutan, dan lapisan lainnya. Epidermis merupakan lapisan yang terbentuk dari sel skuamosa. Pada epidermis, sel basal yang aktif membelah akan menjadi kreatinosit. Kemudian, keratinosit yang mati akan menjadi keratin. Diantara sel basal terdapat sel penghasil pigmen yang disebut melanosit. Kanker kulit merupakan kanker yang terjadi akibat keganasan sel basal, keratinosit dan melanosit.
Kanker kulit merupakan salah satu kanker yang umum terjadi di Indonesia. Terdapat sekitar 6.170 kasus kanker kulit non-melanoma dan 1.392 kasus kanker kulit melanoma pada tahun 2018. Dua tipe kanker kulit yang paling umum terjadi adalah karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. Kedua tipe ini dapat disembuhkan, tetapi akan meninggalkan bekas. Melanoma, tipe kanker kulit yang ketiga, adalah tipe yang lebih berbahaya dan banyak menyebabkan kematian. Kebanyakan dari tiga tipe kanker kulit ini disebabkan oleh paparan sinar UV.
Gambar 1. Struktur Kulit
Karsinoma sel basal dimulai dari lapisan sel basal kulit. Karsinoma sel skuamosa dimulai dari lapisan sel skuamosa kulit. Melanoma dimulai dari melanosit, sel yang memproduksi melanin, pigmen yang memberikan warna kulit.
Sinar Ultraviolet (UV)
Sinar ultraviolet (UV) adalah jenis radiasi tak terlihat yang berasal dari matahari, tanning bed, dan sunlamps. Sinar UV dapat menembus dan mengubah sel-sel pada kulit.
Terdapat tiga jenis sinar UV, yaitu sinar ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC)
Selain menyebabkan kulit terbakar, terlalu banyak terpapar sinar UV dapat menyebabkan perubahan tekstur kulit, penuaan kulit dini, dan kanker kulit. Sinar UV juga diketahui berpengaruh pada kerusakan mata seperti katarak.
Apa saja faktor risiko kanker kulit?
Siapa saja dapat terjangkit kanker kulit, tetapi beberapa orang dengan karakteristik tertentu mempunyai risiko yang lebih tinggi, yaitu
Paparan sinar UV
Terlepas apakah Sobat mempunyai faktor risiko di atas atau tidak, mengurangi paparan sinar UV dapat menjaga kesehatan kulit dan menurunkan risiko terjangkit kanker kulit di kemudian hari. Kebanyakan orang mendapatkan paparan sinar UV dari matahari ketika mereka berada diluar ruangan. Membiasakan diri terproteksi dari sinar matahari dapat membantu Sobat menikmati aktivitas diluar ruangan secara aman, menghindari kulit terbakar, dan menurunkan risiko kanker kulit
Indoor tanning (baik menggunakan tanning bed, sunbed, atau lampu UV) juga memberikan paparan radiasi sinar UV yang tinggi untuk membuat kulit menjadi kecoklatan. Ketika sinar UV memasuki lapisan kulit bagain dalam, kulit akan memproduksi melanin. Melanin merupakan suatu pigmen yang berfungsi untuk memberi warna pada kulit.
Warna kulit yang kecoklatan akibat tanning tidak mengindikasikan kesehatan kulit yang baik. Kulit kecoklatan merupakan reaksi sel-sel pada kulit yang terluka akibat produksi pigmen yang dipicu oleh sinar UV. Perubahan warna pada kulit setelah paparan sinar UV (baik itu tanning atau kulit terbakar) merupakan tanda kulit yang terluka, bukan sehat. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak paparan sinar UV pada kulit, dapat menyebabkan kanker kulit termasuk melanoma, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa. Paparan sinar UV juga dapat menyebabkan katarak dan kanker mata. Setiap kali Sobat melakukan tanning, maka risiko Sobat terkena kanker kulit juga meningkat.
Apa saja tanda dan gejala kanker kulit?
Perubahan pada kulit merupakan tanda yang paling umum terjadi pada kanker kulit. Perubahan ini dapat berupa pertumbuhan baru, luka yang tidak sembuh, atau perubahan pada tahi lalat. Tidak semua kanker kulit terlihat sama.
Jika Sobat menemukan tanda dan gejala berikut, maka tidak ada salahnya Sobat memeriksakan diri ke dokter
Selain itu, ada cara sederhana bagi Sobat untuk mengingat tanda melanoma, yaitu metode A-B-C-D-E
Bicarakan bersama dokter Sobat jika Sobat menemukan perubahan pada kulit seperti pertumbuhan baru, luka yang tidak kunjung sembuh, atau tanda-tanda A-B-C-D-E.
Apa yang dapat saya lakukan untuk mengurangi risiko saya?
Proteksi terhadap radiasi sinar UV sangatlah penting dilakukan setiap waktu, tidak hanya ketika matahari terik atau pada saat berada di pantai. Sobat tetap dapat terpapar sinar UV dari matahari ketika hari yang cerah, cuaca berawan, maupun pada saat mendung. Sinar UV juga dapat dipantulkan melalui permukaan air, semen, pasir, dan salju. Indoor tanning (baik menggunakan tanning bed atau lampu UV) juga memberikan paparan radiasi sinar UV yang berpotensi menyebabkan kanker kulit.
Perlu Sobat diketahui, pukul 10.00 – 14.00 merupakan waktu paparan sinar UV yang paling berbahaya. Jadi jika Sobat ingin menikmati matahari lebih direkomendasikan pada pukul 08.00-09.00 atau 15.00-16.00. Namun, tetap diperhatikan baik di waktu yang berbahaya atau tidak, kita tetap harus terproteksi, seperti
Khusus untuk tabir surya (sunscreen) supaya dapat berfungsi dengan baik maka dianjurkan digunakan 15 menit sebelum keluar rumah, dan harus diberikan kembali setelah 2 jam (atau lebih sering jika Sobat mengikuti olahraga air atau berkeringat banyak). Penggunaan tabir surya spektrum luas untuk memproteksi UVA dan UVB, dengan kekuatan SPF 15 atau lebih, sangat direkomendasikan. Perlu diingat, semakin tinggi nilai SPF tidak akan memberikan proteksi yang lebih lama jika tanpa penggunaan kembali sesuai dengan rekomendasi.
Apakah ada metode skrining atau deteksi dini kanker kulit yang dapat dilakukan?
Menurut The U.S. Preventive Services Task Force (USPSTF), hingga saat ini belum ada bukti yang cukup mengenai rekomendasi atau skrining rutin bagi orang yang tidak mempunyai riwayat kanker kulit atau bercak/tahi lalat yang mencurigakan. Namun, jika Sobat menemukan beberapa perubahan yang aneh pada tahi lalat atau kulit Sobat, maka tidak ada salahnya untuk memeriksakan kepada dokter Sobat. Sampaikan juga kepada dokter jika Sobat mempunyai beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko Sobat terkena kanker kulit.
Referensi
Skin Cancer, Centers for Disease Control and Prevention, https://www.cdc.gov/cancer/skin/index.htm
Skin Cancer, National Cancer Centre Singapore, https://www.nccs.com.sg/patient-care/conditions-treatments/skin-cancer
Sekilas kanker
Healthy Person
Sekilas kanker
Bersama kita berjuang melawan kanker. Hubungi kami di +6281 117 117 98 atau info@iccc.id
KIRIM EMAIL